17 Mei 2010

Roma Menang, Tapi Milito Pastikan Scudetto Inter Gol tunggal Diego Milito ke gawang Siena sudah cukup menuntaskan misi Inter Milan mempertahankan gela

Siena 0-1 Inter Milan
Inter Milan berhasil memastikan scudetto ke-18, sekaligus yang kelima berturut-turut, berkat kemenangan tipis 1-0 atas Siena, Minggu (16/5) petang.

Tak ada lagi yang harus dipertaruhkan Siena dalam pertandingan ini karena mereka sudah dipastikan terdegradasi dari Serie A Italia. Namun, Siena berupaya menghambat ambisi Inter untuk meraih scudetto.

Upaya tersebut menampakkan hasil karena sepanjang babak pertama Siena berhasil memaksakan kedudukan tanpa gol. Pada saat yang sama, AS Roma sudah unggul dua gol atas tuan rumah Chievo. Hasil imbang masih menguntungkan Inter karena memiliki keunggulan selisih gol. Artinya, mereka hanya harus menghindari kekalahan untuk mempertahankan gelar juara.

Albin Ekdal membuang peluang pertama yang diperoleh Siena pada pertandingan, meski berada dalam posisi menguntungkan. Inter bersikap sabar dan mengendalikan permainan dengan berlama-lama menguasai bola.

Mario Balotelli hampir menjebol gawang tuan rumah menyusul umpan silang Maicon ke tiang jauh. Hanya penyelamatan hebat Gianluca Curci yang mencegahnya jadi gol. Serentetan upaya Inter mencetak gol untuk mengamankan posisi tak jua terwujud. Sebelum turun minum, sepakan akrobatik Balotelli menghantam mistar gawang.

Sadar Roma sudah unggul atas Chievo, Inter menggiatkan tekanan pada babak kedua. Jose Mourinho memasukkan Goran Pandev untuk menggantikan Thiago Motta. Terbukti, tekanan yang dilancarkan berbuah manis.

Pada menit ke-57, Milito memperoleh bola dari Javier Zanetti dan dengan tenang sang penyerang melesakkan golnya yang ke-22 musim ini.

Siena berupaya membalas, setidaknya mereka dua kali memperoleh peluang menyamakan kedudukan. Pertama, ketika Julio Cesar mengamankan tendangan jarak jauh kapten Simone Vergassola. Begitu juga dengan upaya Mato Jajalo yang tidak menemui sasaran.

Dejan Stankovic nyaris memperbesar keunggulan Inter, tapi tendangannya kembali menghantam mistar. Keunggulan satu gol mampu dipertahankan pasukan Mourinho hingga laga berakhir.

Inter berhasil mengungguli Roma dengan selisih dua poin di puncak klasemen dan Mourinho sukses meraih gelar keduanya di Serie A secara beruntun.

Susunan pemain:
Siena Curci; Cribari / Brandao (46'), Terzi, Del Grosso, Rosi; Ekdal, Vergassola, Codrea / Reginaldo (81'), Ghezzal, Jajalo; Maccarone / Calaio (54').
Inter Julio Cesar; Samuel, Materazzi, Zanetti, Maicon; Motta / Pandev (54'), Cambiasso, Sneijder / Chivu (73'); Eto'o, Balotelli / Stankovic (59'), Milito.


Chievo 0-2 AS Roma
Ucapan Claudio Ranieri yang menegaskan Roma akan berjuang hingga titik darah penghabisan dalam perebutan scudetto dengan Inter benar adanya. Semangat Roma tampak dengan keunggulan dua gol atas tuan rumah Chievo yang mampu mereka ciptakan sebelum babak pertama berakhir.

Tidak cuma dituntut meraih angka penuh, Roma juga harus berharap Inter terjungkal di markas Siena pada pertandingan yang digelar bersamaan. Jika ukurannya hingga 45 menit pertama pertandingan, api semangat Roma menyala-nyala.

Mesin Inter tersendat dan mengakhiri babak pertama dengan diimbangi tanpa gol oleh Siena, sedangkan gol-gol Mirko Vucinic dan Daniele de Rossi menciptakan pengharapan di dalam dada fans Roma.

Dua gol yang terbukti bertahan hingga akhir pertandingan itu tercipta hanya dalam rentang enam menit. Vucinic menyambut umpan panjang di daerah pertahanan lawan dan dengan satu gerak tipuan, striker internasional Montenegro ini melepaskan tendangan keras yang tak bisa ditahan Lorenzo Squizzi.

Sesaat sebelum jeda, De Rossi menambah keunggulan tim tamu. David Pizarro menjadi penyuplai gol sebelum De Rossi menghunjamkan tendangannya dari jarak hampir 30 meter.

Upaya Roma meraih kemenangan memang tampak sejak awal pertandingan. Mereka lebih agresif menekan pertahanan lawan dan berulang kali gawang Squizzi terancam. Salah satunya ketika Francesco Totti mendapat umpan dari Simone Perrotta. Sayangnya, sepakan sang kapten menghantam tiang.

Pada babak kedua, Roma memperlambat tempo seolah menunggu perkembangan yang terjadi di markas Siena. Chievo mengambil kesempatan ini dengan meningkatkan serangan. Julio Sergio mementahkan tendangan keras Luca Ariatti hanya untuk menjadi tendangan pojok.

Roma tersentak dan mulai berkonsentrasi di lapangan. Jika tidak dihalau Squizzi, Totti seharusnya menambah gol ketiga untuk Roma pada menit ke-66. Sejak peluang ini hingga akhir pertandingan, serangan Roma mengendur.

Chievo nyaris mencetak gol balasan, tapi Erjon Bogdani tak bisa mengarahkan sundulannya tepat sasaran meski mampu menaklukkan kawalan Juan. Kedudukan tetap tak berubah hingga akhir.

Roma harus puas menduduki peringkat kedua klasemen karena Inter berhasil menaklukkan Siena 1-0 lewat gol tunggal Diego Milito.

Susunan pemain:
Chievo Squizzi; Yepes, Scardina, Iori / Moro (78'), Jokic, Sardo; Bentivoglio, Ariatti / De Paula (58'), Luciano; Granoche / Bogdani (68'), Pellissier.
Roma Julio Sergio; Juan, Burdisso, Cassetti / Tonetto (69'), Motta / Mexes (75'); De Rossi / Brighi (70'), Pizarro, Perrotta; Taddei, Vucinic, Totti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar